BREAKING NEWS

Join the Club

Senin, 01 Mei 2017

Daarul Qur’an International, Sekolah Terbaik untuk Anak-anak Terbaik

Pesantren Tahfiz Daarul Qur'an Internasional

MKE, Jakarta - Al-Qur’an merupakan landasan pokok dalam memahami Islam. Untuk itu Sekolah Daarul Qur’an Internasional menghadirkan beragam metode, dalam upaya mendidik para santrinya agar menjadi generasi berkualitas yang mengamalkan ajaran Islam secara baik.

Di jaman keemasan Islam, banyak ilmuan yang berpijak di atas fondasi tahfizh (menghafal) Al-Qur’an yang kuat. Sebut saja Imam Syafi’i, seorang pendiri mazhab Syafi’iyyah yang cukup berpengaruh di Indonesia, telah hafal al-Quran sejak usia 7 tahun. Begitu juga Ibnu Sina, seorang pakar kedokteran, sudah hafal al-Quran sejak usia 9 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tahfizh al-Quran sangat penting sebagai fondasi keilmuan di bidang agama dan keilmuan lainnya. Ulama terdahulu mensyaratkan hafalan al-Qur’an sebagai awal pembelajaran sebelum mempelajari ilmu-ilmu lain.

”Kita juga mampu membentuk generasi Qur’ani yang berkualitas dan profesional, yang tahu akan Tuhannya,” kata Ustd Yusuf Mansur, penceramah yang sering mengusung konsep Sedekah dan Tahajjud. Berpijak pada cita-cita tersebut, tahun 2005 dia bersama jamaah Wisata Hati mendirikan Pesantren Tahfidz Qur’an di Bulak Santri-Tangerang. Ternyata perkembangan pesantren yang santri-santrinya dari masyarakat sekitar yang kurang mampu itu menggembirakan. ”Metode kita masuk nih,” jelasnya.

Akhirnya Ustd Yusuf Mansur mengembangkan pesantrennya bertaraf internasional. Maka sejak Januari 2008 lalu berdirilah Sekolah Daarul Qur’an Internasional (SDQI) di Ketapang Cipondoh Tangerang. Pesantren itu di tingkat SMP-SMA menggunakan Cambridge Curriculum dalam pelajaran Math, Science, English dan IT. Tingkat Primary (SD) menggunakan IB Curriculum dan DIKNAS, dan tingkat TK berkurikulum PAUD.

Sebagai pesantren tahfidz, SDQI menggunakan metode Quantum Tahfizh, metode menghafal al-Qur’an yang mudah, cepat, lagi menyenangkan. Dimana dalam kegiatan menghafal melibatkan kekuatan otak kiri dan otak kanan seperti metode potret, TTS (Teka-Teki Silang), titian ingatan, system cantol, audio (mendengar musik al-Quran), juga shalat li hifzhil Qur’an (membaca di dalam shalat).

Selain itu untuk memudahkan santri menghafal al-Quran, SDQI juga menggunakan cara “one day, one ayah” (sehari menghafal satu ayat). Walaupun hanya satu ayat, namun santri setelah menghafal ditugaskan untuk memahami arti ayat dan mengambil intisari darinya. Dengan cara seperti ini santri merasakan pengalaman menghafal al-Quran yang enjoy, fun, dan penuh makna.

“Diadakannya program tahfizh Al-Qur’an di SDQI karena Al-Qur’an merupakan landasan pokok dalam memahami Islam, usia kecil merupakan usia emas bagi anak untuk menghafal dan belajar, dan juga untuk membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an itu bisa juga berbarengan dengan pelajaran lainnya,” tutur Ustd Yusuf Mansur.

Di luar tahfidz Qur’an, para santri SDQI dalam sehari-hari juga dibiasakan sholat sunnah Dhuha, Qabliyah-Ba’diyah, Tahajjud, dan sholat berjamaah, yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak.

Untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, setiap santri mendapatkan satu buah laptop dengan sistem belajar moving class dan out door di alam terbuka, sehingga lebih menarik dan menantang partisipasi aktif santri.

Keunggulan di pesantren ini, penyampaian pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari menggunakan bilingual language, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Di asrama/pesantren, santri diharuskan mempraktekkannya dengan tiga hari berbahasa Arab dan tiga hari berbahasa Inggris. Untuk menunjang program ini, SDQI mempunyai lima belas guru native speaker dari luar negeri, yaitu dari Inggris, Pakistan, Maroko dan Mekkah dan lulusan terbaik Pesantren Modern dan Perguruan Tinggi Islam terbaik.

Sebagai pendiri SDQI, keinginan Ustd Yusuf Mansur sangat sederhana, “Alangkah indahnya mempunyai santri yang gemar menegakkan sunah Rasulnya. Sholat wajib dan sunahnya selalu dikerjakan. Asmaul Husna dan dzikir selalu dikumendangkan, apalagi hafalan Al Qur’an. Inilah generasi yang kelak selalu mendoakan kedua orang tuanya.”

AKBARIYANSYAH

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Majalah Kubah Emas Powered By Blogger.